![]() |
| Source : Pinterest |
Penulis : Nanda
Semakin dewasa, kita sering mendengar kata ‘insecure’ yang terus berlalu lalang hadir pada kehidupan saat ini. Definisi ‘insecure’ sendiri yaitu adanya perasaan khawatir, kurang percaya diri, dan keraguan yang mengakibatkan rasa tidak nyaman dan aman pada sebuah individu. Sikap ‘insecure’ ini terlampau sering digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan kurangnya kepercayaan diri mereka terhadap hal-hal yang mereka anggap sebagai kekurangan pada dirinya.
Munculnya sikap ’insecure’ ini dapat dilatar belakangi dengan adanya persepsi yang salah, sikap melankolis, sifat perfeksionis, bahkan pengalaman buruk. Kegagalan dan penilaian orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan individu tersebut memberikan dampak yang buruk bagi dirinya. Hal-hal yang terjadi tersebut dapat berubah menjadi sikap traumatis bagi korban, apabila hal tersebut tidak segera ditangani dengan baik maka akan terjadi gangguan kesehatan mental lainnya.
Sikap ‘insecure’ ini tentu merupakan contoh dari sikap buruk yang dapat menghambat pengembangn diri inidvidu. Melanie Greenberg, pemikir self-express (psikologi) menyatakan terdapat 3 poin yang menyebabkan adanya sikap ‘insecure’ pada individu. Satu, akibat dari adanya penolakan dan kegagalan yang terjadi sebagai pengalaman buruk pada individu tersebut. Kedua, kurangnya rasa percaya diri akibat social anxiety. Pada poin ini individu dapat memperbaiki diri dengan mulai membangun kembali kepercayaan diri dan lebih sering membangun interaksi sosial dengan masyarakat luas.
Ketiga, sifat perfeksionisme yang mendominasi diri kita. Perfeksionisme adalah sebuah sikap yang menginginkan segala sesuatu yang ada haruslah sempurna. Seseorang yang memiliki sikap perfeksionis cenderung bersikap kritis dan selalu memperhatikan penilaian orang lain kepada dirinya. Jika kita memandang sikap ini dengan sekilas maka sikap perfeksionis ini merupakan sikap yang dapat diwajarkan manusia, namun apabila ditelaah lebih dalam sebenarnya sikap ini memiliki kerumitan tersendiri. Pengontrolan diri adalah kunci dalam menyikapi sikap ini.
Dengan mengetahui penyebab dan latar belakang ‘insecure’ ini, kita dapat memahami seberapa penting mengontrol diri kita sendiri tanpa harus mendengar penilaian orang lain yang tidak sesuai dengan harapan yang ada. Meskipun terkadang kita juga tetap harus mendengarkan penilaian orang lain terhadap diri kita agar kita mampu memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga alangkah baiknya bila kita dapat mengklasifikasikan hal yang dapat kita terima sebagai penilaian diri kita yang membangun dan penilaian terhadap diri kita yang menjatuhkan diri kita.

Comments
Post a Comment